Selasa, 26 Februari 2013

Observasi "Animalia" @Ragunan




Laporan Observasi
“Animalia”



By :
Dwi Astuti
Biologi III-C




Pengamatan Reptil
Pendahuluan
            Reptil (binatang melata) adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka dikelompokkan sebagai:
v  Ordo Crocodilia (buaya, garhial, caiman dan alligator)
v  Ordo Sphenodontia (tuantara Selandia Baru)
v  Ordo Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia)
v  Ordo Testudinata (kura-kura, penyu dan terrapin)
Mayoritas reptil adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipara (melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunkan sejenis plasenta yang mirip dengan mamalia.
Ukuran reptil bervariasi, dari yang berukuran hinggan 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari reptile adalah herpetologi.
Waktu Pengamatan  
Hari & Tanggal           : Senin, 4 Februari 2013
Pukul                           : 10.37 – 11.17 WIB
Tempat Pengamatan
Lokasi                         : Ragunan (Kandang Buaya)
Jenis Reptil
Nama Jenis                  : Buaya Muara (Crocodilus porosus) dan Buaya Senyulong
Habitat                                    : Danau dan Sungai (Muara)
 Pakan                         : Karnivora (daging, mamalia kecil, ikan, unggas)
Deskripsi         :
Permukaan tubuhnya kasar terdapat bercak-bercak berwarna hitam dan cokelat. Pada kulit dari mulai bagian kepala sampai ekor juga terdapat duri yang menonjol. Pada saat diamati keadaan buaya sedang membuka mulutnya sehingga terlihatlah gigi-gigi yang tajam dengan mata yang menatap tajam. Kondisi buaya yang sedang berdiam dengan membuka mulutnya ini untuk memanaskan tubuhnya. Perkembangan dengan ovipar (bertelur) biasa berjumlah 10 butir dengan panjang 9 cm, anak baru menetas dengan panjang 3,8 cm dengan lama inkubasi 90 hari. Panjang moncong buaya yang berkisar 38 cm. Kisaran hidup buaya jenis ini ± 50 thn. Penyebaran buaya ini bisa ditemukan di semenanjuk Malaya, Sumatera dan Kalimantan. Setelah beberapa menit buaya berpindah posisi dengan bergerak secara perlahan.
Catatan            :
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Class                : Reptilia
Ordo                : Crocodilia
Familia            : Crocodylidae
Genus              : Tomoistoma schegelii
Species            : Tomoistoma schegelii sp.










Pengamatan Primata
Pendahuluan
Primata adalah mamalia. Di dalam ordo ini termasuk lemur, tarsius, monyet, kera dan juga manusia. Ilmu yang mempelajari primate dinamakan primatologi.
Waktu Pengamatan
Hari & Tanggal           : Senin, 4 Februari 2013
Pukul                           : 11.10 – 11.40 WIB
Tempat Pengamatan
Lokasi                         : Ragunan (Kandang Orang Utan)
Jenis Primata
Nama Jenis                  : Orang Utan (Pongo pygmaeus)
Habitat                                    : Hutan
Pakan                          : Buah-buahan dan kacang-kacangan

Deskripsi Tingkal Laku           :
Orang utan termasuk mamalia berdarah panas. Tubuh dipenuhi dengan rambut yang lebat berwarna cokelat (pirang). Keadaan saat diamati orang utan ini sedang bersantai di atas rumahnya dan ada yang sedang memeluk pohon. Anggota gerak tangan lebih panjang dari pada kaki, kebiasaannya suka bergelantungan, mencari kutu. Orang utan lebih cenderung untuk hidup bersama. Yang kami lihat dan amati orang utan berjumlah 3 orang utan.







Jenis-jenis Arthropoda Tanah
Pendahuluan
            Arthropoda di alam mempunyai banyak fungsi, ada yang membantu penyerbukan bunga pada tumbuhan, ada yang merupakan hama tanaman dan ada juga yang membantu untuk menyuburkan dan menggemburkan  tanah seperti kumbang kotoran. Semut-semut tertentu membuat sarang dengan menimbun tanah dipermukaan dasar hutan.
            Untuk mempelajari jenis-jenis arthropoda yang terdapat dipermukaan tanah, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Pit Fall Trap. Teknik ini mudah dilakukan namun  demikian tingkat ketelitiannya kurang.

Alat dan Bahan
1.      Skop kecil
2.      Gelas plastik 3
3.      Air Seni
4.      Air Mineral/ Aquades
5.      Air Sirup

Cara Kerja
1.      Membuat lubang dipermukaan tanah dengan menggunakan skop sesuai dengan besar dan dalamnya gelas plastik yang disediakan.
2.      Memasukkan gelas tersebut kedalam setiap lubang, kemudian diberikan umapan.
3.      Membuat jebakan Pit Fall sebanyak 3 dengan diberi jarak.
4.      Setelah 30 menit periksa Arthropoda apa saja yang terjebak.
5.      Membandingkan dengan kelompok penelitian yang lain.

Waktu Pengamatan
Hari & Tanggal           : Senin, 4 Februari 2013
Pukul                           : 12.25 – 12.55 WIB
Tempat Pengamatan
Lokasi                         : Ragunan (Tanah berumput)


Hasil Pengamatan
Ø Tabel Jenis dan Jumlah Hewan yang Tertangkap dengan Menggunakan Pit Fall Trap


Nama
Hewan


Plot 1
 (Air Seni)

Jumlah
Plot 2
(Air Mineral)

Jumlah
Plot 3
 (Air Sirup)

Jumlah
Semut Besar Hitam
2
5
3
Semut Kecil
3
-
-
Semut Merah (rang-rang)
-
-

12

Hewan yang terbanyak adalah semut dan hewan yang tersedikit adalah semut kecil.
Jumlah yang terbanyak pada plot 3  dan yang tersedikit pada plot 2.
Umpan yang disukai air sirup dan umpan yang tidak disukai air seni.

Catatan            : Plot dalam keadaan terang/ panas.
Kesimpulan     : Umpan yang disukai adalah air sirup, karena lebih manis dari air seni dan air mineral. Arthropoda yang paling banyak terdapat pada plot 3 jenis hewan semut besar hitam dan semut merah dan yang paling sedikit pada plot 2 jenis hewan semut besar hitam.







Lampiran Gambar

Description: D:\Foto\ragunan\one_love1033.jpg           Description: D:\Foto\ragunan\one_love1035.jpg

Description: D:\Foto\ragunan\one_love1032.jpg
           

Selasa, 18 September 2012

Rahmat Allah Bagi yang Berjilbab




Akhwatmuslimah.com – Banyak syubhat di lontarkan kepada kaum muslimah yang ingin berjilbab. Syubhat yang ‘ngetrend’ dan biasa kita dengar adalah ”Buat apa berjilbab kalau hati kita belum siap, belum bersih, masih suka ‘ngerumpi’ berbuat maksiat dan dosa-dosa lainnya, percuma dong pake jilbab! Yang penting kan hati! lalu tercenunglah saudari kita ini membenarkan pendapat kawannya.
Syubhat lainnya lagi adalah ”Liat tuh kan ada hadits yang berbunyi: Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk(rupa) kalian tapi Allah melihat pada hati kalian..!. Jadi yang wajib adalah hati, menghijabi hati kalau hati kita baik maka baik pula keislaman kita walau kita tidak berkerudung!. Benarkah demikian ya ukhti,, ??
Saudariku muslimah semoga Allah merahmatimu, siapapun yang berfikiran dan berpendapat demikian maka wajiblah baginya untuk bertaubat kepada Allah Ta’ala memohon ampun atas kejahilannya dalam memahami syariat yang mulia ini. Jika agama hanya berlandaskan pada akal dan perasaan maka rusaklah agama ini. Bila agama hanya didasarkan kepada orang-orang yang hatinya baik dan suci, maka tengoklah disekitar kita ada orang-orang yang beragama Nasrani, Hindu atau Budha dan orang kafir lainnya liatlah dengan seksama ada diantara mereka yang sangat baik hatinya, lemah lembut, dermawan, bijaksana. Apakah anda setuju untuk mengatakan mereka adalah muslim? Tentu akal anda akan mengatakan “tentu tidak! karena mereka tidak mengucapkan syahadatain, mereka tidak memeluk islam, perbuatan mereka menunjukkan mereka bukan orang islam. Tentu anda akan sependapat dengan saya bahwa kita menghukumi seseorang berdasarkan perbuatan yang nampak (zahir) dalam diri orang itu.
Lalu bagaimana pendapatmu ketika anda melihat seorang wanita di jalan berjalan tanpa jilbab, apakah anda bisa menebak wanita itu muslimah ataukah tidak? Sulit untuk menduga jawabannya karena secara lahir (dzahir) ia sama dengan wanita non muslimah lainnya.Ada kaidah ushul fiqih yang mengatakan “alhukmu ala dzawahir amma al bawathin fahukmuhu “ala llah’ artinya hukum itu dilandaskan atas sesuatu yang nampak adapun yang batin hukumnya adalah terserah Allah.
Rasanya tidak ada yang bisa menyangsikan kesucian hati ummahatul mukminin (istri-istri Rasulullah shalallahu alaihi wassalam) begitupula istri-istri sahabat nabi yang mulia (shahabiyaat). Mereka adalah wanita yang paling baik hatinya, paling bersih, paling suci dan mulia. Tapi mengapa ketika ayat hijab turun agar mereka berjilbab dengan sempurna (lihat QS: 24 ayat 31 dan QS: 33 ayat 59) tak ada satupun riwayat termaktub mereka menolak perintah Allah Ta’ala. Justru yang kita dapati mereka merobek tirai mereka lalu mereka jadikan kerudung sebagai bukti ketaatan mereka. Apa yang ingin anda katakan? Sedangkan mengenai hadits diatas, banyak diantara saudara kita yang tidak mengetahui bahwa hadits diatas ada sambungannya.
Lengkapnya adalah sebagai berikut:
“Dari Abu Hurairah, Abdurrahman bin Sakhr radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk tubuh-tubuh kalian dan tidak juga kepada bentuk rupa-rupa kalian, tetapi Dia melihat hati-hati kalian “(HR. Muslim 2564/33).
Hadits diatas ada sambungannya yaitu pada nomor hadits 34 sebagai berikut:
Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa kalian dan juga harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian. (HR.Muslim 2564/34).
Semua adalah seiring dan sejalan, hati dan amal. Apabila hanya hati yang diutamakan niscaya akan hilanglah sebagian syariat yang mulia ini. Tentu kaum muslimin tidak perlu bersusah payah menunaikan shalat 5 waktu, berpuasa dibulan Ramadhan, membayar dzakat dan sedekah atau bersusah payah menghabiskan harta dan tenaga untuk menunaikan ibadah haji ketanah suci Mekah atau amal ibadah lainnya. Tentu para sahabat tidak akan berlomba-lomba dalam beramal (beribadah) cukup mengandalkan hati saja, toh mereka adalah sebaik-baik manusia diatas muka bumi ini. Akan tetapi justru sebaliknya mereka adalah orang yang sangat giat beramal tengoklah satu kisah indah diantara kisah-kisah indah lainnya.
Urwah bin Zubair Radhiyallahu anhu misalnya, Ayahnya adalah Zubair bin Awwam, Ibunya adalah Asma binti Abu Bakar, Kakeknya Urwah adalah Abu Bakar Ash-Shidik, bibinya adalah Aisyah Radhiyallahu anha istri Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Urwah lahir dari nasab dan keturunan yang mulia jangan ditanya tentang hatinya, ia adalah orang yang paling lembut hatinya toh masih bersusah payah giat beramal, bersedekah dan ketika shalat ia bagaikan sebatang pohon yang tegak tidak bergeming karena lamanya ia berdiri ketika shalat. Aduhai,..betapa lalainya kita ini,..banyak memanjangkan angan-angan dan harapan padahal hati kita tentu sangat jauh suci dan mulianya dibandingkan dengan generasi pendahulu kita. [YusufMansurNetwork]

Selasa, 11 September 2012

Keutamaan Sholat Shubuh







* Keutamaan Shalat Shubuh *

Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta’ala berfirman,

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)

Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat shubuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan shalat. Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat shubuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu shalat lainnya.

Keutamaan Shalat Shubuh

Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah

(1) Salah satu penyebab masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

(2) Salah satu penghalang masuk neraka

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)

(3) Berada di dalam jaminan Allah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)

(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)

(5) Disaksikan para malaikat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh

Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini.

Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid. 
____________________________________________________________
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
SilaHkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=206054666163143&set=a.165259096909367.25799.165257603576183&type=1&permPage=1

Senin, 06 Agustus 2012

Aku Ingin Terkena Lemparan Panah

Engkau Jujur Kepada Allah Allah pun Mewujudkan Cita-Citamu

 

 

 Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dengan sanad shahih, An-Nasai dan lain-lain, dari Syaddad bin Al-Had bahwa ada seorang laki-laki Arab Badui datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian beriman kepada apa yang dibawa oleh nabi dan mengikuti beliau. Badui tersebut berkata kepada nabi, “Aku akan berhijrah bersamamu,” Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat memberikan nasihat agama kepadanya. Pada Perang Khaibar, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membagikan ghanimah kepada kaum muslimin. Nabi memberikan bagian kepada para sahabat yang membuat mereka bergembira, akan tetapi ketika pembagian sampai kepada si Badui, tiba-tiba dia menolaknya sembari berkata, “Apa ini?” Para sahabat menjawab, “Ini adalah bagian ghanimah untukmu yang berasal dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.”

Mendapatkan jawaban para sahabat, si Badui terpaksa mengambil bagian ghanimah itu tetapi kemudian dia menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sesampai di hadapan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, si Badui bertanya, “Harta apakah ini?” “Ini adalah bagian ghanimah yang aku bagi untukmu.” jawab Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Kembali orang Badui itu berkata, “Bukan karena perkara ini aku mengikutimu, akan tetapi aku mengikutimu karena aku ingin agar suatu saat nanti aku terkena lemparan panah di sini –sambil menunjuk ke lehernya– sehingga aku terbunuh dan masuk jannah karenanya.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika engkau jujur kepada Allah, maka Allah akan membenarkanmu.”
Setelah itu, kaum muslimin beristirahat sebentar, mereka kemudian  melanjutkan lagi penyerbuan terhadap musuh. Di tengah berkecamuknya peperangan, si Badui dibawa menghadap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan keadaan terkena panah di tempat yang sesuai dengan yang dia tunjukkan sebelumnya. Melihat itu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah dia orang yang kemarin?” Para sahabat menjawab, “Benar,” Nabi bersabda, “Dia telah berbuat shiddiq kepada Allah , maka Allah berbuat shiddiq kepadanya.” Selanjutnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengkafaninya dengan baju besi milik Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau mendoakannya dan di antara doa beliau adalah,
“Ya Allah, ini adalah hamba-Mu, dia keluar untuk behijrah di jalan-Mu dan terbunuh sebagai syahid. Dan aku bersaksi atas perkara itu.”
Sumber: Kisah-Kisah Pahlawan Generasi Pilihan, Hilmi bin Muhammad bin Ismail, Wafa Press
Artikel www.KisahMuslim.com