Laporan
Observasi
“Animalia”
By :
Dwi Astuti
Biologi III-C
Pengamatan Reptil
Pendahuluan
Reptil (binatang melata) adalah
sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang
menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat tungkai) dan
menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik. Sekarang ini
mereka menghidupi setiap benua kecuali Antartika, dan saat ini mereka
dikelompokkan sebagai:
v Ordo
Crocodilia (buaya, garhial, caiman dan alligator)
v Ordo
Sphenodontia (tuantara Selandia Baru)
v Ordo
Squamata (kadal, ular dan amphisbaenia)
v Ordo
Testudinata (kura-kura, penyu dan
terrapin)
Mayoritas reptil
adalah ovipar (bertelur) meski beberapa spesies Squamata bersifat vivipara
(melahirkan). Reptil vivipar memberi makan janin mereka menggunkan sejenis
plasenta yang mirip dengan mamalia.
Ukuran reptil
bervariasi, dari yang berukuran hinggan 1,6 cm (tokek kecil, Sphaerodactylus ariasae) hingga
berukuran 6 m dan mencapai berat 1 ton (buaya air asin, Crocodylus porosus). Cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
reptile adalah herpetologi.
Waktu
Pengamatan
Hari & Tanggal : Senin, 4 Februari 2013
Pukul : 10.37 – 11.17 WIB
Tempat
Pengamatan
Lokasi : Ragunan (Kandang Buaya)
Jenis
Reptil
Nama Jenis :
Buaya Muara (Crocodilus porosus) dan
Buaya Senyulong
Habitat : Danau dan Sungai (Muara)
Pakan : Karnivora (daging, mamalia kecil,
ikan, unggas)
Deskripsi :
Permukaan tubuhnya
kasar terdapat bercak-bercak berwarna hitam dan cokelat. Pada kulit dari mulai
bagian kepala sampai ekor juga terdapat duri yang menonjol. Pada saat diamati
keadaan buaya sedang membuka mulutnya sehingga terlihatlah gigi-gigi yang tajam
dengan mata yang menatap tajam. Kondisi buaya yang sedang berdiam dengan
membuka mulutnya ini untuk memanaskan tubuhnya. Perkembangan dengan ovipar
(bertelur) biasa berjumlah 10 butir dengan panjang 9 cm, anak baru menetas
dengan panjang 3,8 cm dengan lama inkubasi 90 hari. Panjang moncong buaya yang
berkisar 38 cm. Kisaran hidup buaya jenis ini ± 50 thn. Penyebaran
buaya ini bisa ditemukan di semenanjuk Malaya, Sumatera dan Kalimantan. Setelah
beberapa menit buaya berpindah posisi dengan bergerak secara perlahan.
Catatan :
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Class : Reptilia
Ordo : Crocodilia
Familia : Crocodylidae
Genus : Tomoistoma schegelii
Species : Tomoistoma schegelii sp.
Pengamatan
Primata
Pendahuluan
Primata adalah mamalia.
Di dalam ordo ini termasuk lemur, tarsius, monyet, kera dan juga manusia. Ilmu
yang mempelajari primate dinamakan primatologi.
Waktu
Pengamatan
Hari & Tanggal : Senin, 4 Februari 2013
Pukul : 11.10 – 11.40 WIB
Tempat
Pengamatan
Lokasi : Ragunan (Kandang
Orang Utan)
Jenis
Primata
Nama Jenis : Orang Utan (Pongo pygmaeus)
Habitat : Hutan
Pakan : Buah-buahan dan
kacang-kacangan
Deskripsi Tingkal Laku :
Orang utan termasuk
mamalia berdarah panas. Tubuh dipenuhi dengan rambut yang lebat berwarna
cokelat (pirang). Keadaan saat diamati orang utan ini sedang bersantai di atas
rumahnya dan ada yang sedang memeluk pohon. Anggota gerak tangan lebih panjang
dari pada kaki, kebiasaannya suka bergelantungan, mencari kutu. Orang utan
lebih cenderung untuk hidup bersama. Yang kami lihat dan amati orang utan
berjumlah 3 orang utan.
Jenis-jenis
Arthropoda Tanah
Pendahuluan
Arthropoda di alam mempunyai banyak fungsi, ada yang
membantu penyerbukan bunga pada tumbuhan, ada yang merupakan hama tanaman dan
ada juga yang membantu untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah seperti kumbang kotoran. Semut-semut
tertentu membuat sarang dengan menimbun tanah dipermukaan dasar hutan.
Untuk mempelajari jenis-jenis arthropoda yang terdapat
dipermukaan tanah, dapat dilakukan dengan menggunakan metode Pit Fall Trap.
Teknik ini mudah dilakukan namun
demikian tingkat ketelitiannya kurang.
Alat
dan Bahan
1.
Skop kecil
2.
Gelas plastik 3
3.
Air Seni
4.
Air Mineral/ Aquades
5.
Air Sirup
Cara Kerja
1.
Membuat lubang dipermukaan tanah dengan
menggunakan skop sesuai dengan besar dan dalamnya gelas plastik yang disediakan.
2.
Memasukkan gelas tersebut kedalam setiap
lubang, kemudian diberikan umapan.
3.
Membuat jebakan Pit Fall sebanyak 3
dengan diberi jarak.
4.
Setelah 30 menit periksa Arthropoda apa
saja yang terjebak.
5.
Membandingkan dengan kelompok penelitian
yang lain.
Waktu
Pengamatan
Hari & Tanggal : Senin, 4 Februari 2013
Pukul : 12.25 – 12.55 WIB
Tempat
Pengamatan
Lokasi : Ragunan (Tanah berumput)
Hasil
Pengamatan
Ø Tabel
Jenis dan Jumlah Hewan yang Tertangkap dengan Menggunakan Pit Fall Trap
Nama
Hewan
|
Plot 1
(Air Seni)
Jumlah
|
Plot 2
(Air Mineral)
Jumlah
|
Plot 3
(Air Sirup)
Jumlah
|
Semut
Besar Hitam
|
2
|
5
|
3
|
Semut
Kecil
|
3
|
-
|
-
|
Semut
Merah (rang-rang)
|
-
|
-
|
12
|
Hewan yang terbanyak
adalah semut dan hewan yang tersedikit adalah semut kecil.
Jumlah yang terbanyak
pada plot 3 dan yang tersedikit
pada plot 2.
Umpan yang disukai air
sirup dan umpan yang tidak disukai air seni.
Catatan : Plot dalam keadaan terang/ panas.
Kesimpulan : Umpan yang disukai adalah air sirup,
karena lebih manis dari air seni dan air mineral. Arthropoda yang paling banyak
terdapat pada plot 3 jenis hewan semut besar hitam dan semut merah dan yang
paling sedikit pada plot 2 jenis hewan semut besar hitam.
Lampiran
Gambar